Aku adalah salah satu anggota TONTI di sekolahku. aku masih kelas X SMA. Organisasi TONTI biasa berpartisipasi dalam setiap lomba baris-berbaris, salah satu lomba yang paling besar adalah PPI yang di selenggarakan di Balai kota. Di lomba itu sekolah kami mengajukan 3 pleton, 1 pleton laki dan 2 pleton perempuan, karena di organisasi TONTI sekolahku yang paling banyak ikut adalah kaum wanita. Di lomba ini dituntut 1 pleton harus 30 anggota. Lomba dimulai dari jam 07:00 pagi sampai selesai nya lomba. dan di akhir acara sekolah kami tidak ada yang menang satupun. Aku dalam hati "3 pleton tidak ada yang meneng?" ketua kami hanya bilang "masih banyak lomba lain kok. kalah itu biasa yang penting kita sudah berusaha dengan keras" kata-kata itu sedikit menenangkan aku.
Kami anggota TONTI sejak saat itu jarang mengikuti lomba, termasuk yang diselenggarakan sekolah lain. tahunku mungkin tidak bisa menerima piala kalau begini caranya. padahal dulu sekolahku yang paling dibanggakan adalah organisasi TONTI nya. Tapi setelah itu datang suatu berita tentang lomba baris-berbaris di mana sekolah yang berpartisipasi itu sedikit. Ini membuat kemungkina sekolah ku bisa menang. Akhirnya sekolah ku didaftarkan dengan membawa 1 pleton putri. keesokan harinya datang berita dari ketua TONTI "kamu tahu, pleton kita juara 3 dan komandan juara 1" ,Aku kaget dan senang sekali. Dalam hati aku berkata "setelah sekian lama akhirnya sekolah ku dapat piala"
XD ~(^,^~) (~^,^)~
Kami anggota TONTI sejak saat itu jarang mengikuti lomba, termasuk yang diselenggarakan sekolah lain. tahunku mungkin tidak bisa menerima piala kalau begini caranya. padahal dulu sekolahku yang paling dibanggakan adalah organisasi TONTI nya. Tapi setelah itu datang suatu berita tentang lomba baris-berbaris di mana sekolah yang berpartisipasi itu sedikit. Ini membuat kemungkina sekolah ku bisa menang. Akhirnya sekolah ku didaftarkan dengan membawa 1 pleton putri. keesokan harinya datang berita dari ketua TONTI "kamu tahu, pleton kita juara 3 dan komandan juara 1" ,Aku kaget dan senang sekali. Dalam hati aku berkata "setelah sekian lama akhirnya sekolah ku dapat piala"
